Rabu, 02 Maret 2011

Biodata Tony-q Rastafara

Pria asal Semarang, kota kecil di Jawa tengah, Indonesia, terlahir dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih. Lahir dari keluarga sederhana, bakat seni nya telah terihat sejak masa kanak-kanak terutama di dalam bidang seni lukis dan musik.Tony berkenalan dengan dunia musik melalui teman-temannya dan banyak terpengaruhi oleh jenis musik rock dan blues.
Selepas menyelesaikan pendidikannya di sekolah kejuruan tehnik (STM) Tony memutuskan untuk memulai karier bermusiknya di kota semarang sebagi pemusik jalanan sejak tahun 1980, hingga membuatnya dekat dengan kehidupan musisi jalanan kota Semarang. Di kota kelahirannya tersebut, Tony sempat membuat album kompilasi anak jalanan dengan teman-temannya dan pernah menjuarai beberapa festival musik jalanan.
Karena ingin mencoba tantangan baru dalam bermusik maka dia pun hijrah dan mencoba mengadu nasib ke Jakarta, ibukota Indonesia. Karena kehidupannya yang dekat dengan musisi jalanan, Tony pun kembali masuk ke komunitas yang sama di Jakarta. Dengan bantuan dari seorang teman yang terlebih dahulu berkecimpung di dunia musisi jalanan Jakarta, Tony pun memberanikan niatnya untuk memulai karier musik di Jakarta sebagai pengamen. Menghibur dan bermain musik dari satu tempat ke tempat lainnya di seputaran pinggiran jalan Jakarta.
Di pertengahan tahun 1984, atas anjuran seorang teman, Tony mulai berkenalan dengan musik country dan mulai mencoba memainkan jenis musik yang pada saat itu belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia karena belum banyak musisi yang memainkan genre musik tersebut. Dari eksistensinya bermain musik country, Tony mulai mendapat teman dari kalangan ekspatriat di Jakarta, salah satunya adalah teman-teman dari komunitas kedutaan amerika serikat di Jakarta. Beberapa kali Tony di undang untuk tampil di acara-acara yang diselenggarakan oleh kedutaan amerika serikat dan atas bantuan dari teman-teman di kedutaan dia berhasil mendapatkan undangan untuk bermain di salah satu festival musik country terbesar di amerika yaitu Grand Old Opree yang bertempat di Tennese Amerika Serikat. Akan tetapi dikarenakan kurang adanya dukungan secara finansial, rencana untuk tampil di festival tersebut tidak dapat terealisasikan. Sekian lama bermain musik country Tony mulai merasakan kejenuhan dan merasa bahwa kariernya di musik country tidak berkembang hingga dia memutuskan untuk keluar dari band countrynya dan mulai mencoba mencari jenis musik lain yang lebih sesuai dengan jiwanya.
Tony mulai berkenalan dengan musik reggae di awal tahun 1989, ketika ia jatuh cinta pada sosok legenda musik reggae Bob Marley. Tidak saja terinspirasi dengan musiknya, lirik-lirik lagu dalam setiap Bob Marley benar-benar mengusik naluri bermusiknya, hingga ia yakin untuk memilih berkarier di musik reggae dan mulai mencoba eksis di genre musik tersebut. Di tahun yang sama Tony membentuk band reggae pertamanya yang diberi nama “Roots Rock Reggae”. Band pertamanya tersebut mulai mengawali kariernya dengan main di pub dan cafe-cafe seputaran Jakarta memainkan lagu-lagu milik Bob Marley,Jimmy Cliff dan lain-lain dengan Tony sebagai lead vocal dan lead guitar. Di dalam perjalanannya karier musik reggae nya, Tony sempat membentuk band-band reggae lainnya, seperti “Exodus”, kemudian “Rastaman” dan pada tahun 1994 dia membentuk band yang dikemudian hari ikut membesarkan namanya di dunia musik reggae Indonesia yaitu “Rastafara”.
Dengan Rastafara, karier musik Tony mulai menanjak, dikarenakan pada masa itu sangat jarang musisi band yang memainkan genre musik reggae di jakarta, maka Rastafara cukup dikenal luas di kalangn penikmat musik reggae. Rastafara pada saat itu dianggap sebagai pelopor musik reggae Indonesia dikarenakan merupakan satu-satunya band reggae yang berani untuk membawakan lagu ciptaan sendiri dan berusaha lepas dari bayang-bayang musik reggae ala jamaika dan hampir keseluruhan lagu-lagu Rastafara di ciptakan oleh Tony.
Pada tahun 1995, atas bantuan seorang teman, Rastafara berhasil mendapatkan tawaran untuk rekaman album dari Warner Music Indonesia. Dan akhirnya album perdana bertajuk “Rambut Gimbal” di rilis pada tahun 1996. Album tersebut mendapat respon yang sangat baik, dan berhasil memberikan warna baru dalam industri musik Indonesia yang pada saat itu sedang di dominasi oleh musik Alternative Rock. Hampir semua lagu-lagu di album tersebut diciptakan sendiri oleh Tony ,lirik lagunya kebanyakan bercerita tentang tema sosial, kemanusiaan, cinta dan tema kehidupan masyarakat sehari-hari. Lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah “Rambut Gimbal” sebuah istilah untuk style rambut Dreadlock dalam bahasa asing yang kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia dan menjadi populer dikarenakannya lagu tersebut.
Perbedaan Rastafara pada saat itu dengan band reggae lainnya adalah karena mereka berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan gaya khas Indonesia kedalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae dunia seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang sunda atau Gamelan jawa juga ikut menambah warna musik Indonesia didalam lagu-lagu Rastafara. Aransemen musiknya sepintas juga terlihat mencampurkan unsur-unsur musik melayu.
Pada tahun 1997, kontrak album dengan label musik nya tidak diperpanjang dan Rastafara memutuskan untuk vakum dalam bermusik, hingga akhirnya Tony memutuskan untuk membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara.
Pada tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band additional player. Tetapi kemudian Tony memutuskan untuk bersolo karier dengan tetap membawa nama bandnya Tony Q Rastafara, yang berhasil merilis album secara independent pada tahun 2000 yaitu “Damai Dengan Cinta”. Pada album ke tiganya ini lah Tony mulai menapaki puncak kariernya dalam musik reggae di Indonesia, karena album inilah seorang Professor di bidang musik dari Amerika memberikannya referensi kepadanya untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika. Pihak penyelenggara Festival menyukai lagu-lagu yang ada di album tersebut dan kemudian mengundang Tony untuk tampil diacara tersebut pada tahun 2002, tapi sayang sekali Tony beserta rombongannya tidak mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait dengan Tragedi WTC 11 September di Amerika yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony ke Amerika.
Pada tahun 2003 albumnya yang ke empat berjudul “Kronologi” di rilis, lagu pada album tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis.
Kedekatan Tony dengan aktivis LSM dan NGO seperti Green Peace, WALHI,dan lain-lain memberikannya inspirasi untuk membuat album yang mempunyai visi dan misi sosial dan kemanusian yang lebih mendalam dan berarti. Maka pada tahun 2005 lahirlah album kelimanya yang bertitel “Salam Damai” dengan membawa misi dan visi yang ingin disampaikan tentang perdamaian, dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik reggae dengan unsur musik orchestra tetapi tidak lupa memasukan unsur tradisional yang semakin kental.
Di penghujung tahun 2005, kembali atas bantuan referensi dari teman lamanya, Professor musicology dari Amerika Serikat, salah satu lagu dari album ketiganya “Damai Dengan Cinta” yaitu “Pat Gulipat” berhasil masuk dalam Album kompilasi musik dunia Putumayo World Music dengan titel “Reggae Playground” yang telah dirilis secara Internasional pada bulan Februari 2006. Sebagai satu-satunya wakil dari benua Asia hal ini juga tidak saja mengaharumkan nama Tony Q sendiri tetapi juga nama Indonesia di mata dunia dan khususnya Musik Reggae ala Indonesia juga dapat lebih dikenal secara Internasional.
Setelah sekian lama berkecimpung di dunia indie label, maka Tony pun mencoba untuk kembali merilis albumnya di major label pada tahun 2007 dengan titel “Anak Kampung”.Nuansa album ke enam nya ini masih mencoba untuk memadukan unsur musik reggae dengan tradisional indonesia dan semakin didominasi oleh lagu-lagu yang bertema sosial, membuat musiknya pun banyak digemari oleh masyarakat kelas menengah kebawah terutama mereka yang berasal dari wilayah luar Jakarta.
Basis penggemar yang semakin berkembang, Tony pun mulai mencoba memfasilitasi keinginan penggemarnya dengan membentuk fans club yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga sampai ke negeri tetangga Singapore, Malaysia dan Australia. Pada awal tahun 2009 bertepatan dengan berlangsungnya pesta demokrasi di Indonesia yaitu pemilihan umum Presiden, Tony pun kembali merilis album ke tujuhnya secara independen dengan titel “Presiden” proses rekaman album ini pun sepenuhnya di lakukan di Sydney, Australia. Di album terbarunya tersebut Tony benar-benar ingin memberikan nuansa dan tema politik yang cukup kental demi menyambut dan menanggapi jalannya pemilihan umum Presiden Indonesia.Aransemen musiknya pun semakin bervariasi, Tony kembali bernostalgia dengan musik country, dimana ia coba memasukan unsur gitar banjo khas musik country di album tersebut.
Pada pertengahan tahun 2009, setelah melalui proses yang cukup panjang maka demo lagu yang pernah coba di tawarkan pada sebuah label world musik bernama Cumbancha dari Amerika Serikat milik mantan A&R dari label world music Putumayo, Jacob Edgar,dari Amerika Serikat sejak tahun 2008 pun akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Cumbancha memberikan kesempatan dan tawaran untuk merilis lagu-lagu Tony secara internasional. Album itu sendiri rencananya akan di rilis pada awal tahun 2010 secara internasional yang juga akan di edarkan di Indonesia.
TONY Q RASTAFARA OTOBIOGRAFINama : Tony Waluyo Sukmoasih
Nama panggilan : Tony Q
Nama musisi : Tony Q Rastafara
Tempat/Tgl Lahir : Semarang / 27 April 1961

Album
• Rambut Gimbal (1996), Hemagita Record/BMG

• Gue Fallin In Love (1997), Hemagita Record/BMG
• Damai Dengan Cinta (2000), AK Production
• Kronologi (2003), Indonesia Rasta Production
• Salam Damai (2005), IM Production
• Anak Kampung (2007), 267 Records
• Presiden (2009), Tony Q Production
• Akustik kurangtambah (2010), Tony Q Production
Single & Kompilasi
• “Aku Anak Kampung”, (2005) IRR Compilation Album
• “Pat Gulipat”, (Damai dengan Cinta, 2000) Putumayo World Music
• OST Ai Lop Yu Pul (2009), Maleo Entertainment
Prestasi
• Headliners “Bob Marely Festival” ,Houston TX , USA (2002)
• Invitation “Legend of Rastareggae Festival”, Houston TX,USA (2003-2005)
• Putumayo World Music Album Compilation “Reggae Playground” (2006)
• Discovery, Cumbancha World Music, VA, USA (2010)

Senin, 21 Februari 2011

ASAL SKA

asal usul aliran SKA

SEJARAH MUSIK SKA

Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu.
Begitu halnya dengan sejarah musik ska.

Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara
jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan.
Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan
dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri
meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulai
terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.

Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika.
Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.
Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond & master gitarisnya
Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine
Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band
jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkan
irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika
terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokal
di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great
Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut.
Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya
di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil
bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika
& seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento
(sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville
Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman
yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.
The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi
muda melalui siaran acara-acara di radio.

Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah
Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure Island
Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama
'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan
sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir Coxsone
Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir
dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.
Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok
tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club
(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.

Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente
Campbell yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu yang baru
amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang
kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang
'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja
mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar
memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat
apa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.

Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombol
orang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'.
Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya
akan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali.
Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.

Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari
pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik
dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai
'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an)
Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna.
Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah
seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang
yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik
lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang
mengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan
'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan
gaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.

Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenaran
dalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal
makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film
'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan
tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff)

Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun
mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan
pemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan
senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang
memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup

Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui
musik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti
"Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.
Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street)
C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai
'rudies' yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer).
Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu
Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah
karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil
memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)

Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjang
musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang
ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady
kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh
Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderung
bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub',
'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)

Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya:
ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para
imigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi.
Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi &
produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, Laurel
Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan
2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh band
The Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti
The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut
Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.
The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics,
kemudian berubah lagi menjadi The Specials.

Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers
layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru.
Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitu
gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie',
kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'loafers' hitam menjadi logo resmi yang
karakternya di beri nama 'Walt Jabsco' (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun
& Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri
berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat
di lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'.

Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi, & organisasi rasis 'National Front' sedang tumbuh
pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari multi ras, mengetengahkan
lagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu
rasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu
terefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band seperti
Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi
sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider,
Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk
2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan
dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone
yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone
ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika)

Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani
perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials,
The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers,
The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenal
dengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah
single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can't
stand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut
diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello
memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk
single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12".

Tahun 1985 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis.
Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan
hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers,
Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung
bersama mantan anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi
di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ...

Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya
2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang.
Adalah The Toasters (pernah merilis single dibawah nama 'Not Bob Marley'), Bim Skala Bim,
The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur
unsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.

Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikan
hampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band seperti
Jump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada
akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. menggunakan
energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap
bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. mencirikan
pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan
beat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band
The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !!

Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai
pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska. Digelombang ketiga ini
juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranya
ada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads,
OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'.
Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja,
setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur & tidak terlalu mahal untuk
mengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupun
digabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.

Lirik Lagu Jantung Hatiku TIPE-X


Jantung hatiku kau t'lah pergi
Tinggalkan aku sendiri
Tapi ku yakin
'Kan ku dapat
Pengganti kau jantung hatiku

Sekian lama kita jalin cinta
Penuh sukacita dan air mata
cinta yang dulu pernah bersemi
Kini musnah sejak kau pergi

Back to Reff

Ah tapi sialnya
Hatimu mendua
Cuma gara-gara ku tak tampan
Separuh hidupku berantakan

Back to Reff

Jantung hatiku kau t'lah pergi
Tinggalkan aku sendiri
Tapi ku yakin
'Kan ku dapat
Pengganti kau jantung hati
Pengganti kau jantung hati
Pengganti kau jantung hati
Pengganti kau jantung hatiku

Chord Tipe X Tanda tanda patah hati

[Intro] A Bm 6x E  
      
    A                   Bm 
Semalam waktu ku sendirian  
                 A 
Angin bertiup kencang 
                   Bm 
Mendung berganti hujan 
               A 
Hatiku gak karuan 
               Bm 
Aku bertanya-tanya 
             A 
Ada apa gerangan 
                 Bm 
Tapi ku gak perduli 
                A 
Mungkin gejala alam 

[Intro] A Bm 2x -E  

      A                   Bm 
Gak tau kok tiba-tiba gelisah 
                A 
Pikiran serba salah 
                   Bm 
Jantung berdebar-debar 
                A 
Kaki selalu gemetar 
                   Bm 
Semakin gak tahan aku 
                  A 
Semakin tersiksa aku 
               Bm 
Lalu ingat dirimu 
                     A 
Ingin ceritakan resahku 

[Intro] A Bm A E 

[chorus] 
  A      F#m          Bm     
Sim salabim kucing kawin 
               E         A 
Sumpah nyaris mati berdiri 
          F#m      Bm 
Liat kamu sama lelaki 
        E          A 
Bikin aku patah hati 
     F#m          Bm 
Percaya gak percaya 
         E         A 
Mau nangis malu abis 
        F#m        Bm 
Bukan mimpi ini nyata 
         E        A 
Kamu bikin aku gila 

[Intro] A D Bm E 2x 

         A                    Bm 
Mual mules perutpun jadi kembung 
                         A 
Pandangan berkunang-kunang 
                   Bm 
Oh akhirnya kurasakan 
                A 
Apa yg kutakutkan 
                      Bm 
Sungguh ku tak menyangka 
                    A 
Sungguh ku tak mengira 
               Bm 
Kamu yg aku cinta  
                    A 
Oh pandai bersandiwara 

[Interlude] A Bm 
            A F#m Bm E 4x 

ASAL TIPE-X


Tipe-X band dibentuk pada bulan September 1995 (dengan nama Head Master). Formasi awal ketika itu adalah Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), dan Hendro (Drum). Ketika itu Tipe-X sering membawakan lagu-lagu milik Red Hot Chilli Peppers (RHCP). Kemudian mereka sadar bahwa pada saat pementasan musik yang dibawakan oleh tipe-X terasa kurang "penuh", lalu mereka sepakat untuk menambah seorang gitaris lagi untuk rhytm gitar, yaitu Irul.
Setelah Irul masuk, Tipe-x tidak lagi membawakan lagu lagu RHCP, tetapi mulai mencoba memainkan suatu aliran baru yang ketika itu masih asing dan begitu dikenal di Indonesia, yaitu ska. Lagu-lagu ska yang mereka bawain ketika itu adalah lagu millik band ska luar yaitu Voodoo Glow Skull danOperation Ivy. Mereka juga mulai belajar untuk membuat lagu lagu sendiri, dan rajin manggung di pentas musik dan panggung underground. Tipe-X pernah meraih juara band Favorit di Festival Musik Alternatif.
Supaya nuansa skanya lebih kerasa mereka pun mulai menambah personil untuk posisi Brass Section yaitu Andi pada Trumpet dan additional playeruntuk trombone yaitu Billy. Mereka mulai berinisiatif untuk memperkenalkan musik yang kita mainkan juga lagu yang kita ciptakan secara lebih luas dengan mengirimkan demo lagu Frustasi ke acara Ekpresi Indosiar dan demo lagu Bebas Pusing yang dikirim ke IndieLapan Prambors dan masuk peringkat lima. Setelah itu Tipe-x semakin rajin manggung, sampai akhirnya Pops yang dikomandani Dodo Abdullah tertarik.. dan Tipe-X mulai rekaman.
Album pertama mereka, Ska Phobia dirilis tahun 1999 dengan lagu andalan Genit dan Angan. Dua tahun kemudian, mereka kembali mengeluarkan album bertajuk Mereka Tak Pernah Mengerti (2001). Album ini mempunyai satu lagu jagoan yang bertitel "Salam Rindu" yang video klipnya dibuat oleh Dimas Djayadiningrat dari rumah produksi Millenium.[1] Album ini dianugerahi Triple Platinum. Album ketiga dirilis tahun 2003 bertajuk Super Suprise. Kali ini posisi drum digantikan oleh Aditya Pratama alias Adi, mantan penggebuk drum grup Teaser, yang menempati posisi yang ditinggalkan oleh Hendro.[2]
Discography Hitam Putih adalah album keempat Tipe-X yang dirilis 2005. Peluncuran album ini juga merupakan ulang tahun tipe-x ke sepuluh. Album yang masih diproduksi Pops Musik ini menyajikan 10 tembang lagu yang mengandalkan lagu "Kamu Ngga' Sendirian" sebagai single pertama.[3] Dua tahun kemudian mereka merilis album 'the best' yang bertajuk A Journey. Untuk itu, lagu-lagu yang pernah ngetop di tahun 90-an, seperti "Sakit Hati", "Genit", "Salam Rindu", dan "Mawar Hitam" menjadi andalannya. Sisanya, racikan baru termasuk "Kamu Penipu" ciptaan Tresno dijadikan single pertama album ini.[4]
Di Album “Festival Perasaan” ini ada sesuatu yang baru di tipe-X yaitu : di single yang pertama yang berjudul “Ciuman Pertama”, Tipe-X featuring seorang penyanyi asal Canada yang bernama Chelssie Baker yang ikut menyanyi duet dalam bahasa Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa tipe-X selalu update dan inovatif di tengah aliran music yang belakangan ini banyak band yang beraliran melayu pop. Di single pertama ini selain featuring Chelssie Baker di dalam penggarapan albumnya sangat serius sekali dengan melibatkan beberapa musisi pendukung salah satunya Marcellius Siahaan (Marcell).
Harapan di Album “Festival Perasaan” ini tipe-X dapat mengobati rasa kangen pecinta musik tanah air terhadap musik ska. Selain itu memberikan pilihan lain kepada masyarakat Indonesia bahwa musik ska dapat dinikmati dan merupakan salah satu genre musik yang masih ada dan eksis di Indonesia dan grup yang sampai sekarang masih eksis adalah tipe-X.

[sunting]